Rabu, 19 Maret 2008

Masjid Kudus


Di menara Kudus
Tidak banyak yang aku dapat ucapkan
Selain Takjub atas perjuangan mu
Wahai Waliyullah
Izinkan aku bersama mu dan para syuhada

Walisongo

Di penghujung tahun 2007, saya bersama-sama dengan teman-teman pimpinan pondok pesantren di Kota Bekasi melakukan "Rihlah" untuk berziarah ke makam waliyullah. Perjalanan yang dimulai dari makam Sunan Gunung Djati, yang dilanjutkan ke Sunan Kalijaga di Demak. Saat itu jam sudah menunjukan hampir tengah malam. Dan kami memutuskan untuk melanjutkan sampai di Kudus, baru setelah itu kami beristirahat di salah satu kenalan teman kami. Ba'da shubuh kami langsung berziarah ke makam Sunan Kudus yang bersebelahan dengan tempat yang singgahi sekedar untuk memejamkan mata. Di pagi yang cukup cerah kami lanjutkan perjalanan menuju Gunung Muria dan setelah selesai menziarahi salah satu makam yang tertinggi itu kami melanjutkan menuju Tuban. Sebelum sampai di alun-alun Tuban untuk berziarah ke makam Sunan Bonang, terlebih dahulu kami singgah di salah satu petilasan Sunan Bonang dan Putri Cempo di bibir pantai utara Tuban. Tidak terasa waktu pun telah kembali tertelan malam. Kami berupaya agar sebelum lewat tengah malam sudah berada di makam Sunan Giri. Alhamdulillah berhasil. Lalu dilanjutkan menuju makam Sunan Drajat. Kami pun terus melangkah seiring berputarnya roda bus Prima Jasa yang kami sewa menuju ke Gresik. Kami tiba di Gresik di pertengahan malam dan langsung berziarah ke makam Sunan Maulana Malik Ibrahim. Belum puas rasanya kalau belum menuntaskan napak tilas sembilan wali, lalu kami pun berangkat menuju Ampel untuk menziarahi makam Sunan Ampel di Surabaya. Saat itu waktu menunjukan pukul 3 dini hari. Kami selesai persis menjelang sholat shubuh. Khatamlah sudah niat kami untuk mengunjungi para Waliyullah di tanah Jawa. Untuk menuntaskan misi kami, maka kami putuskan untuk kembali ke Bekasi melalui Blitar, sekaligus menengok makam sang proklamator tercinta, Bung Karno.
Demikian perjalanan 4 hari 3 malam yang telah kami lalui. Banyak kenangan manis, lucu, berkesan dan lainnya yang sangat indah. Tentunya saya tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Bapak Rahmat Effendi yang telah memberikan bantuan untuk terlaksananya perjalanan tersebut.