Sabtu, 16 Agustus 2008

Malam Nisfu Sya'ban

Jam baru menunjukan pukul 9.54 malam. Tidak terasa baru saja saya bersama para santri dan jamaah warga sekitar selesai melaksanakan acara malam nisfu Sya'ban 1429 H. Acara ini sebenarnya telah terlaksana secara turun-menurun sejak orangtua saya masih ada, bahkan jauh sebelum itu. Menurut literatur yang saya baca, acara yasinan sebanyak 3 kali yang diiringi dengan doa telah ada sejak ratusan tahun yang lalu, terutama yang dilakukan oleh para ulama yang bermazhab Syafi,i, diantaranya adalah Muhammad Darwisy Al Bairuti. Di samping itu pula, doa yang kerapkali dibaca konon kabarnya merupakan doa yang disusun oleh Al Buni seorang ulama besar masa itu.
Pro kontra yang melingkupi malam nisfu Sya'ban sebenarnya tidak terletak pada acara membaca yasin, namun pada persoalan ada atau tidaknya perintah Rosul untuk melaksanakan sholat sunnah nisfu Sya'ban yang berjumlah 100 rakaat. Ini lah yang menjadi polemik saat ini. Sebagai informasi, mazhab yang mengusung adanya sholat nisfu Sya,ban antara lain ialah Imam al Ghozali, dan juga pengarang kitab Durratunnasihin. Adapun yang anti sholat nisfu Sya'ban antara lain ialah Imam Nawawi seorang ahli Hadits bermazhab Syafi'i.
Terlepas itu semua buat kita, mengerjakan amalan sholeh di malam nisfu Sya'ban merupakan perbuatan yang dianjurkan bahkan diperintahkan oleh Rosul.
Wallahua'lam