Sabtu, 04 Oktober 2008

Khutbah Iedul Fitri 1429 H

KHUTBAH IDUL FITRI 1429 H
SHODAQOH SEBAGAI ALAT MEMPERERAT TALI SILATURRAHIM

Maa’syirol muslimin wal muslimat rohimakumulloh.
Pada hari yang berbahagia ini, yakni hari raya Idul Fitri, hari raya kemenangan bagi seluruh umat muslim, marilah bersama-sama kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT dengan memperbanyak membaca takbir, tahlil, dan tahmid. Melalui momentum hari raya lebaran ini marilah kita tingkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT dan Rosul-Nya.
Maa’syirol muslimin wal muslimat rohimakumulloh
Pada hari ini kita baru saja mengalami 2 momentum secara bersamaan. Momentum yang pertama adalah yang bersinggungan dengan kebahagian dan kegembiraan. Kegembiraan yang saat ini kita rasakan karena telah berhasil menunaikan salah satu perintah Allah SWT untuk berpuasa 1 bulan penuh di bulan Ramadhan yang baru saja kita tinggalkan. Dalam suasana yang gembira ini marilah kita sesama muslim saling membuka diri untuk saling memaafkan secara tulus dan ikhlas. Buanglah semua sifat dengki, hasud, syrik terhadap orang lain. Jadikanlah hari lebaran ini sebagai media untuk mempererat tali silaturrahim diantara sesama anggota keluarga, sesama warga sebangsa setanah air terutama saudara kita yang seiman. Pihak yang lebih tua mau mengasihi yang muda, dan yang muda pun mau menghormati orang yang lebih tua. Alangkah indahnya jika hal itu terwujud tidak hanya pada saat lebaran namun terus berlanjut di masa yang akan datang dan rangka menggapai keridhoan Allah SWT.
Allahuakbar 3x
Secara adat kebiasaan dalam rangka mempererat jalinan tali silaturrahim, pihak yang muda seyogyanya mendatangi pihak yang lebih tua. Namun demikian bukan berarti selamanya pihak yang tua selalu benar dan pihak yang muda selalu salah. Tidak selamanya atasan selalu benar dan bawahan selalun keliru dan tidak selamnya pula yang besar menang dan yang kecil kalah. Oleh karena itu janganlah kita jadikan perbedaan usia dan status atau kedudukan sebagai alat untuk melegitimasi kebenaran yang pada akhirnya hanya menjadi penghalang buat kita dalam mempererat silaturrahim itu sendiri.
Allah SWT berfirman dalam Surat Al A’rof ayat 199 :
É‹è{ uqøÿyèø9$# óßDù&ur Å$óãèø9$$Î/ óÚ̍ôãr&ur Ç`tã šúüÎ=Îg»pgø:$# ÇÊÒÒÈ
199. jadilah Engkau Pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.

Dalam hadits nabi disebutkan : Wahai Abu Ayyub inginkah aku tunjukan satu amal yang diridhoi Allah dan rosul-Nya ? Jalinlah tali silaturrahim antara sesama manusia apabila mereka saling bermusuhan dan dekatkanlah antara mereka ketika mereka saling jauh.
Allahuakbar 3x
Hari kemenangan ini janganlah selalu kita identikan dengan pesta pora dan foya-foya. Marilah kita tingkatkan rasa keprihatinan kita terhadap saudara seiman kita yang mungkin saja merayakan lebaran kali ini dengan ketiadaan. Perbanyaklah sedekah dan amal jariah kepada kaum dhu’afa karena mereka memang membutuhkan. Dalam suasana Idul fitri ini tentunya kita semua tidak boleh lupa untuk mengeluarkan shodaqoh dalam arti zakat fitrah bagi mereka yang membutuhkan yang batas akhirnya telah kita lewati manakala imam telah masuk ke mihrab untuk melaksanakan sholat Ied. Selain zakat fitrah yang wajib kita keluarkan untuk setiap jiwa yang hidup, kita juga tidak boleh melupakan shodaqoh atau amal jariyah yang sunnah. Karena beramal jariyah merupakan salah satu cara yang efektif guna meningkatkan tali silaturrahim.
Allahuakbar 3x
Amal ibadah shodaqoh adalah suatu amalan yang sedikit berbeda dengan amalan ibadah lainnya seperti sholat, puasa maupun haji. Apabila ke 3 jenis ibadah tersebut terfokus kepada “hablumminalaah” maka shodaqoh cakupannya lebih luas karena berhubungan dengan sesama manusia. Allah SWT berfirman dalam surat Al Baqoroh ayat 254 :
$yg•ƒr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#þqãZtB#uä (#qà)ÏÿRr& $£JÏB Nä3»oYø%y—u‘ `ÏiB È@ö7s% br& u’ÎAù'tƒ ×Pöqtƒ žw ÓìøŠt/ ÏmŠÏù Ÿwur ×'©#äz Ÿwur ×pyè»xÿx© 3 tbrãÏÿ»s3ø9$#ur ãNèd tbqãKÎ=»©à9$# ÇËÎÍÈ
254. Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at[160]. dan orang-orang kafir Itulah orang-orang yang zalim.
[160] Syafa'at: usaha perantaraan dalam memberikan sesuatu manfaat bagi orang lain atau mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang lain. syafa'at yang tidak diterima di sisi Allah adalah syafa'at bagi orang-orang kafir.

Allahuakbar 3x
Ma’asyirol muslimin wal muslimat...
Pada sebagian masyarakat terjadi kesalahan pemahaman dimana ada anggapan amal jariah atau shodaqoh hanya diperintahkan bagi orang-orang kaya saja. Pemahaman ini keliru karena pada prinsipnya beramal jariyah atau bershodaqoh itu dapat dilakukan oleh siapa pun tanpa melihat kaya atau miskin. Shodaqoh atau amal jariyah dalam konteks sunnah berbeda dengan zakat yang memiliki persyaratan adanya haul dan nishob. Marilah kita simak salah satu hadits Rosululloh yang diriwatkan oleh Bukhori Muslim yang berbunyi :



Takutlah kamu kepada api neraka walaupun hanya dengan sebiji buah kurma.
Dari hadits tersebut jelas kita fahami bahwa dengan membiasakan beshodaqoh atau beramal jariyah maka kita akan terhindar dari panasnya api neraka. Selain itu pula akan gugurlah anggapan bahwa shodaqoh atau amal jariyah hanya diperintahkan kepada orang-orang kaya saja. Bagi kita yang masih hidup serba pas-pas an janganlah pernah berfikir bahwa harta yang shodaqohkan akan membuat kita tambah susah. Ingatlah janji Allah SWT yang pasti benar di dalam sura Saba’ ayat 39 yang berbunyi :
ö@è% ¨bÎ) ’În1u‘ äÝÝ¡ö6tƒ s-ø—Îh9$# `yJÏ9 âä!$t±o„ ô`ÏB ¾ÍnÏŠ$t7Ïã â‘ωø)tƒur ¼çms9 4 !$tBur OçFø)xÿRr& `ÏiB &äóÓx« uqßgsù ¼çmàÿÎ=øƒä† ( uqèdur çŽöyz šúüÏ%Ηº§9$# ÇÌÒÈ
39. Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, Maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezki yang sebaik-baiknya.

Allahuakbar 3x
Ma’asyirol muslimin wal muslimat..
Sifat bakhil atau pelit adalah sifat yang pasti dimiliki oleh semua manusia. Walaupun demikian bukan berarti sifat bakhil itu diterima serta dibenarkan dalam ajaran Islam. Ingatlah sabda kanjeng nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi :













Berdasarkan hadits tersebut jelas bahwa orang yang dermawan senantiasa dekat kepada Allah SWT dan disenangi oleh sesama manusia.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam persoalan shodaqoh atau amal jariyah adalah waktu dan sasaran yang tepat. Berkaitan dengan waktu yang tepat marilah kita simak hadits nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori yang artinya : “Bershodaqohlah kamu di kala kamu sehat dan memiliki sifat pelit, dan takut miskin serta masih berharap kaya. Janganlah kamu tunda sampai ajal sudah sampai di tenggorokan baru mau bershodaqoh untuk orang lain.”
Adapun berkaitan dengan sasaran yang tepat, rosululloh pun telah memberikan panduan kepada kita sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Thabrani dan Abu Daud :



“Sepaling utama shodaqoh adalah yang diberikan kepada anggota keluarga yang memusuhi kita”.
Marilah bersama-sama kita bershodaqoh baik untuk orang-orang yang ada di sekeliling kita maupun terhadap sanak keluarga kita yang masih membutuhkan. Bersama shodaqoh kita jadikan sebagai alat untuk memperkuat tali silaturrahim. Marilah kita jajdikan hari raya lebaran ini sebagai waktu yang kita namti-nantikan untuk mengaitkan kembali tali silaturrahim sesama anggota keluara, tetangga dan masyarakat yang mungkin saja mulai renggang.

Allahuakbar 3 x
Ma’asyirol muslimin wal muslimat ...
Momentum kedua yang saat ini tengah kita rasakan adalah momentum kesedihan. Kesdihan yang disebabkan karena telah berlalunya bulan Ramadhan, bulan yang penuh dengan ampunan. Kita patut bersedih karena pada bulan selain Ramadhan kita tidak akan menemui berbagai kenikmatan beribadat seperti sholat Taraweh dan kegirhahan untuk beribadat lainnya. Dalam sebuah hadits diriwayatkan bahwa : “jika manusia tahu kelebihan bulan Ramadhan, maka manusia akan berharap setiap bulan yang dilalui adalah bulan Ramadhan”. Alam semesta seakan menjerit, malaikat-malaikat menangis karena berlalunya bulan yang penuh ampunan ini. Hal ini justru berlawanan dengan apa yang kita rasakan. Kebanyakn dari kita justru mensyukuri berlalunya bulan Ramadhan dengan bersukacita bahkan terkadang secara berlebihan. Banyak diantara kita yang berharap kebalikan dari apa yang disabadakan rosul, dimana justru kita berharap dalam setahun yang ada hanya bulan Syawal sehingga kita dapat terus berpesta dan bersukacita. Sungguh pemikiran yang sangat keliru.
Allahuakbar 3 x
Ma’asyirol muslimin wal muslimat...
Marilah kita bermunajat kepada Allah SWT agar kita kiranya di hari raya Idul Fitri ini kita termasuk orang-orang yang bertaqwa karena telah menjalankan segala perintahnya selama 1 bulan penuh. Dan tentunya kita berdoa dan berharap di sisa umur yang kita miliki dapat kita manfaatkan untuk senantiasa mencari keridhoan Allah SWT .Amin
* Disampaikan di Masjid Al Muhajirin MAN 2 Rawalumbu Bekasi